Dewasa ini, kekerasaan seksual tampil di media dengan dua mata pisau. Pada satu sisi, pemberitaan terkait kekerasaan seksual ini dimaksudkan untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi. Namun, di sisi lain mayoritas korban kekerasaan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya saat diberitakan media.
Tidak sedikit wartawan yang notabenenya memiliki wawasan kode etik, justru mengamininya dengan menuliskan berita yang cenderung hanya meningkatkan trend dan branding media dengan judul yang terkadang tidak logis dan sarat akan victim shaming. Mulai dari mengekspose korban , rumah korban, kegiatan atau aktivitas korban sehari-hari serta penyebaran foto korban.
.
.
Ikuti diskusi kritis dan setara bersama @perempuanhariini yang akan dimoderatori oleh @romanna_lusty ,
Narasumber :
@yaelstefany @maswantambak @meutianauli @dinda_marley
1 Komentar
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
BalasHapus